Skip to main content

Do Trade Helps or Kills

menarik ulasan mas Ferizal Ramli di milis tetangga mengenai siapa yang akan hancur akibat adanya krisis global belakangan ini. Tidak dipungkiri bahwa akibat dari semakin terintegrasinya sistem keuangan global akan menyebabkan dampak contagion dari krisis di suatu negara akan berpengaruh cukup besar bagi negara lain apalagi jika tingkat ketergantungan ekonomi terhadap negara tersebut tinggi.
Yah, kapitalisme mereka adalah kapitalisme menggelembung. Sekarang gelembung nanah itu pecah maka mereka ikut rontok lah. UK dalam banyak hal mirip Amrik meskipun ndak sepenuhnya sama. UK masih pake Keynes. Jadi, UK juga ikut rontok meskipun ndak separah Amrik. Tapi karena resources UK tidak sekuat Amrik maka tetap saja ekonomi UK jebol parah...
Ada poin penting yang dilontarkan mas Ferizal lagi


Hanya jika dampak sekundernya, iya Uni Eropa terkena. Kebanyakan negara Uni Eropa itu ekonominya mengandalkan kekuatan ekspor. Nah, akibat krisis keuangan ini daya beli dunia turun. Akibatnya, pemasukan ekspor mereka ikut turun. Inilah dampak sekunder dari krisis yang mengenai Uni Eropa.

Sekarang saya coba lihat dari sisi trade flow-nya saja Indonesia adalah salah satunya. Dalam jajaran negara tujuan ekspor, Amerika Serikat masuk ke dalam tiga besar bersanding dengan Singapura dan Jepang. Menurut data dari UN Comtrade tercatat pada tahun 2007 dari total ekspor Indonesia sebesar USD114 miliar. Dari situ ekspor Indonesia terbesar adalah ke Jepang dengan nilai USD23 miliar disusul AS dengan nilai USD11 miliar dan di posisi ke tiga adalah Singapura dengan nilai USD10,5 miliar. Posisi ke empat dan lima adalah Cina dan Korea Selatan dengan nilai masing-masing USD9,6 miliar dan USD7,5 miliar. Kelima negara tersebut sudah menyumbang sebesar 55,25% dari total ekspor Indonesia. Konsentrasi negara tujuan ekspor yang cukup tinggi. Kondisinya sekarang banyak pemesan dari luar negeri yang meng-cancel order produk ekspor Indonesia.

Sekarang kita lihat dari sisi impor, total impor Indonesia tahun 2007 tercatat sebesar USD74,4 miliar. Negara asal impor terbesar adalah dari Singapura sebesar USD9,8 miliar disusul oleh Cina, Jepang, Malaysia, dan AS. Total impor dari 5 negara tersebut mencapai USD36,13 miliar yang merupakan 48,5% dari total impor Indonesia dari seluruh dunia yang menunjukkan angka konsentrasi negara asal impor yang cukup tinggi. Risiko yang akan dihadapi di depan adalah pelemahan nilai Rupiah terhadap US Dollar yang akan menambah berat cadangan devisa kita.

Akankah Indonesia akan terkena dampak krisis skunder seperti yang diungkapkan mas Ferizal? Melihat kondisi saat ini neraca perdagangan Indonesia masih surplus sampai dengan tahun 2007. Apakah masih bisa optimis?

Comments

Popular posts from this blog

Outlook Ekonomi Indonesia 2010

Krisis keuangan global pada tahun 2008 sedikit banyak masih berpengaruh terhadap geliat ekonomi nasional pada tahun 2009. Tahun 2007 pertumbuhan ekonomi dunia mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,2%. Namun pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi dunia melambat menjadi 3%, dan bahkan pada semester ke dua tahun 2009 jatuh ke level negatif pada angka -1,1%. Namun setelah kuartal ke tiga tahun 2009, ekonomi dunia mulai menggeliat dari keterpurukan akibat krisis keuangan global. Dampak krisis global kepada perekonomian Indonesia dapat terlihat dari nilai pertumbuhan GDP pada kuartal ke empat tahun 2008 yang berkontraksi sebesar -3,65%. Pada saat itu inflasi juga cukup tinggi yang mencapai puncaknya pada bukan September 2008 sebesar 12,14%. Kondisi tersebut memaksa Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan untuk mematok BI-Rate cukup tinggi sebesar 9,5% pada bulan November dan Desember 2008. Pada saat itu pun cadangan devisa Indonesia berkurang sebesar USD 7 miliar hingga ke tingkat U...

Mutlak! Diversifikasi Pembangkit

Baru saja saya baca artikel di Media Indonesia mengenai pemberian stimulus fiskal bagi pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Beberapa quote dari Bapak Fabby Tumiwa juga pernah saya dengar langsung dari beliaunya. Pembangunan pembangkit non-BBM akan membantu PLN mengantisipasi lonjakan harga minyak dunia yang tidak terduga. Karena ada estimasi pada 2012, harga minyak akan melonjak ke angka USD120 per barel Pernyataan Fabby tersebut cukup logis. Mengapa? Saya bersama teman-teman pernah membuat sebuah kajian mengenai ketenagalistrikan di Indonesia. Fakta yang saya temui cukup mencengangkan. Dengan kondisi harga minyak pada tahun 2008 sempat mencapai USD147 per barel, tarif listrik di Indonesia masih menggunakan TDL 2003. Karuan saja PLN rugi terus karena komposisi input bahan bakar bagi pembangkit di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil (>75% sumber energi pembangkit listrik menggunakan minyak dan batubara). Padahal semakin mahal harga minyak dunia maka komposisi biaya ...

Lessons Learned from APEC Training Program

Few days ago, APEC in coorporation with Japan Fair Trade Commission (JFTC) and Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) helds APEC Training on Competition Policy. This event took place in Sanur Paradise Hotel & Resort, Bali and attended by representatives of several competition policy agency from Rusia, Japan, Mexico, Chile, Peru, Taiwan, Singapore, China, Vietnam, Thailand, Malaysia, and Chinese Taipei. Here are discussion pointer: there are two kind of definition regarding industrial policy which are narrow and broad definition. the narrow definition of industrial policy is policy to promote the economic interests of a particular domestic industry or firm, SOE or private, by providing protection from competition, preferential access to factors of production or to a market for its product or services. otherwise, the broad definition is all the previous policies but to include wider social or infrastructure investment to promote economic development and the welfare of a firm or indu...