Krisis keuangan global pada tahun 2008 sedikit banyak masih berpengaruh terhadap geliat ekonomi nasional pada tahun 2009. Tahun 2007 pertumbuhan ekonomi dunia mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,2%. Namun pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi dunia melambat menjadi 3%, dan bahkan pada semester ke dua tahun 2009 jatuh ke level negatif pada angka -1,1%. Namun setelah kuartal ke tiga tahun 2009, ekonomi dunia mulai menggeliat dari keterpurukan akibat krisis keuangan global.
Dampak krisis global kepada perekonomian Indonesia dapat terlihat dari nilai pertumbuhan GDP pada kuartal ke empat tahun 2008 yang berkontraksi sebesar -3,65%. Pada saat itu inflasi juga cukup tinggi yang mencapai puncaknya pada bukan September 2008 sebesar 12,14%. Kondisi tersebut memaksa Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan untuk mematok BI-Rate cukup tinggi sebesar 9,5% pada bulan November dan Desember 2008. Pada saat itu pun cadangan devisa Indonesia berkurang sebesar USD 7 miliar hingga ke tingkat USD 50,18 pada bulan November 2008.
Pemulihan ekonomi Indonesia secara teratur pulih pada tahun 2009 yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi sebesar 1,68% pada kuartal pertama dan 2,35% pada kuartal ke dua. Tingkat inflasi year-on-year yang telah mencapai dua digit pada awal tahun 2009 berangsur-angsur turun hingga pada bulan September telah mencapai angka 2,83%. Hal ini menyebabkan Bank Indonesia berani menurunkan tingkat BI rate nya menjadi 6,5 pada bulan September 2009. Cadangan devisa pun telah pulih dan terhitung pada bulan September 2009 mencapai US 62,28 miliar. Indikator lain yang cukup penting adalah turunnya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tingkat USD 38,45 per barel yang menyebabkan tekanan fiskal menjadi berkurang. Pemerintah kemudian memanfaatkan momentum ini dengan menurunkan harga BBM bersubsidi yaitu bensin dengan oktan rendah, minyak tanah, serta solar untuk transportasi. Sementara itu pada semester pertama tahun 2009 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik dari Rp1.355 menjadi Rp2.027 meskipun sempat menyentuh level terendah yaitu Rp1.256 pada bulan Maret 2009.
Secara umum terjadinya krisis global pada tahun 2008 tidak secara signifikan berpengaruh terhadap sektor keuangan di Indonesia. Di sektor perbankan sendiri, kondisi pemulihan dari krisis finansial global tahun 2008 cukup terlihat. Masyarakat masih melihat bahwa bank merupakan tempat menanamkan dana yang cukup baik. Data dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa 15 bank besar masih menguasai sebesar 71% dari total aset industri dengan nilai sebesar Rp1.759,5 triliun. Terlihat pula ada peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (baik dalam bentuk Tabungan, Deposito, maupun Giro) yang dihimpun perbankan dari masyarakat sebesar 4,1% mencapai jumlah 1.842,3 triliun. Namun demikian dari sisi kredit, dampak krisis 2008 masih terasa dengan lambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun 2009. Hal ini disebabkan karena menurunnya kebutuhan kredit pengusaha di sektor riil, masih tingginya suku bunga kredit, dan bank yang masih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sampai dengan bulan Oktober 2009, pertumbuhan kredit baru tercatat sebesar 4,2%
Di sektor riil, para pelaku bisnis mulai bersiap-siap melakukan evaluasi atas kinerjanya di tahun ini dan mempersiapkan diri memasuki tahun 2010. Pada akhir tahun 2009, ekonomi Indonesia dirasakan meningkat. Dari sisi penawaran, Beberapa sektor ekonomi di tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun lajunya tidak sebaik laju tahun lalu.
Perbaikan pada triwulan I dan II tahun 2009 diharapkan akan dilanjutkan di triwulan berikutnya. Sektor-sektor utama penyumbang PDB seperti sektor industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan masih memberikan kontribusi positif terhadap PDB 2009. Sektor utama ini diperkirakan tumbuh membaik pada triwulan IV-2009. Kinerja lainnya juga terus tumbuh positif. Sektor bangunan serta sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami laju pertumbuhan yang tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Dari sisi permintaan, hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan PDB penggunaan Triwulan III-2009 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,9 %. Sementara jika dibandingkan dengan Triwulan III-2008, Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III-2009 Indonesia meningkat sebesar 4.2 %. Pada triwulan IV-2009, konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat akibat dorongan faktor musiman menjelang akhir tahun sehingga PDB diperkirakan tumbuh. Bank Indonesia memperkirakan PDB triwulan IV-2009 tumbuh sebesar 4,8% (yoy). Selama tahun 2008 dan 2009, pertumbuhan PDB penggunaan yoy mengalami peningkatan antara 4,0-6,4 %.
Dilihat dari distribusinya komponen penyumbang PDB terbesar berasal dari konsumsi swasta dan ekspor. Masih belum pulihnya perekonomian negara mitra dagang Indonesia dari krisis tahun 2008 menekan sumbangan ekspor terhadap PDB. Belanja konsumsi rumah tangga pada tahun 2009 terbantu oleh momen Pemilu legislatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta adanya perbaikan dari sisi pendapatan masyarakat. Peningkatan dari sisi investasi juga terjadi terutama karena membaiknya permintaan domestik dan iklim usaha yang kondusif pasca dilakukannya Pemilu.
Kemudian dari sisi ekspor-impor, membaiknya perekonomian global pasca krisis 2008 menyumbangkan kontribusinya kepada peningkatan ekspor. Meskipun demikian menurut data dari BPS kuartal III, ekspor Indonesia y-o-y masih tercatat turun 8,2% dari tahun sebelumnya. Kontribusi ekspor non-migas Indonesia masih dipacu oleh komoditas primer seperti batubara atau minyak kelapa sawit (CPO). Dari sisi impor meskipun data dari BPS menunjukkan penurunan sebesar -18,3% pada kuartal III dari tahun lalu. Meskipun demikian perbaikan daya beli masyarakat dan permintaan bahan baku dan bahan modal untuk kegiatan produksi terutama di sektor industri berkontribusi kepada perbaikan impor.
Dalam World Economic Outlook 2009, IMF telah memberikan gambaran kontraksi ekonomi dunia sebesar 1,4% pada tahun 2009. Hal ini dipengaruhi oleh berkontraksinya perekonomian negara-negara maju sementara negara-negara berkembang akan tetap tumbuh walaupun tidak sebesar tahun sebelumnya. Namun demikian perkiraan bahwa pemulihan ekonomi global terjadi pada tahun 2010 adalah berdasar. Paket stimulus perekonomian yang diberikan oleh masing-masing negara telah diperkirakan mulai dirasakan dampaknya pada tahun tersebut yang menyebabkan kinerja ekonomi negara-negara berkembang tumbuh sekitar 4%, sementara negara-negara maju sebesar 0% atau tidak tumbuh sama sekali. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2010 versi IMF untuk itu diproyeksikan sebesar 2,5%
Pertumbuhan PDB Indonesia selama ini meningkatkan optimisme bahwa perekonomian tahun 2010 bisa lebih baik lagi. Optimisme ini penting untuk memberi dorongan bagi pelaku ekonomi untuk mencapai target-target yang sudah direncanakan atau membuat target pencapaian yang lebih baik lagi. Dalam Nota Keuangan APBN, Pemerintah dan Bank Indonesia telah menyepakati asumsi makro tahun 2010 yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu 5%, inflasi sebesar 5%, SBI 3 bulan sebesar 6,5%, nilai tukar Rp10.000 per USD, harga minyak sebesar USD 60, dan tingkat lifting minyak sebesar 0,960 juta barel ber hari. Asumsi tersebut didasarkan atas pertimbangan meningkatnya aktivitas perekonomian Indonesia seiring dengan pulihnya perekonomian dari badai krisis finansial global.
Pemulihan ekonomi Indonesia pasca krisis pada tahun 2010 diperkirakan mulai dirasakan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat dicapai pada tingkat yang lebih tinggi daripada tahun 2009. Peningkatan daya beli masyarakat diharapkan akan diwujudkan dalam konsumsi sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu membaiknya perekonomian global diharapkan akan memacu surplus neraca perdagangan. Dari sisi investasi, pemerintah perlu melakukan upaya untuk meningkatkan daya tarik investasi di daerah. Sedangkan konsumsi pemerintah juga diharapkan akan tetap berkontribusi signifikan antara lain dengan dilaksanakannya dukungan terhadap program pendidikan, refomasi birokrasi, serta kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan prediksi beberapa lembaga, perekonomian Indonesia pada tahun 2009 akan mengalami pertumbuhan dengan rentang 3,5 - 4,5%. Sedangkan pada tahun 2010 seiring pulihnya ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan diprediksi mencapai rentang 4,5 - 5,5%. Pertumbuhan ekonomi secara sektoral pada tahun 2010 masih didorong oleh pertumbuhan pada sektor listrik, air, dan gas serta pengangkutan dan komunikasi. Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan beberapa sektor tersebut.
Dampak krisis global kepada perekonomian Indonesia dapat terlihat dari nilai pertumbuhan GDP pada kuartal ke empat tahun 2008 yang berkontraksi sebesar -3,65%. Pada saat itu inflasi juga cukup tinggi yang mencapai puncaknya pada bukan September 2008 sebesar 12,14%. Kondisi tersebut memaksa Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan untuk mematok BI-Rate cukup tinggi sebesar 9,5% pada bulan November dan Desember 2008. Pada saat itu pun cadangan devisa Indonesia berkurang sebesar USD 7 miliar hingga ke tingkat USD 50,18 pada bulan November 2008.
Pemulihan ekonomi Indonesia secara teratur pulih pada tahun 2009 yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi sebesar 1,68% pada kuartal pertama dan 2,35% pada kuartal ke dua. Tingkat inflasi year-on-year yang telah mencapai dua digit pada awal tahun 2009 berangsur-angsur turun hingga pada bulan September telah mencapai angka 2,83%. Hal ini menyebabkan Bank Indonesia berani menurunkan tingkat BI rate nya menjadi 6,5 pada bulan September 2009. Cadangan devisa pun telah pulih dan terhitung pada bulan September 2009 mencapai US 62,28 miliar. Indikator lain yang cukup penting adalah turunnya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tingkat USD 38,45 per barel yang menyebabkan tekanan fiskal menjadi berkurang. Pemerintah kemudian memanfaatkan momentum ini dengan menurunkan harga BBM bersubsidi yaitu bensin dengan oktan rendah, minyak tanah, serta solar untuk transportasi. Sementara itu pada semester pertama tahun 2009 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik dari Rp1.355 menjadi Rp2.027 meskipun sempat menyentuh level terendah yaitu Rp1.256 pada bulan Maret 2009.
Secara umum terjadinya krisis global pada tahun 2008 tidak secara signifikan berpengaruh terhadap sektor keuangan di Indonesia. Di sektor perbankan sendiri, kondisi pemulihan dari krisis finansial global tahun 2008 cukup terlihat. Masyarakat masih melihat bahwa bank merupakan tempat menanamkan dana yang cukup baik. Data dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa 15 bank besar masih menguasai sebesar 71% dari total aset industri dengan nilai sebesar Rp1.759,5 triliun. Terlihat pula ada peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (baik dalam bentuk Tabungan, Deposito, maupun Giro) yang dihimpun perbankan dari masyarakat sebesar 4,1% mencapai jumlah 1.842,3 triliun. Namun demikian dari sisi kredit, dampak krisis 2008 masih terasa dengan lambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun 2009. Hal ini disebabkan karena menurunnya kebutuhan kredit pengusaha di sektor riil, masih tingginya suku bunga kredit, dan bank yang masih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sampai dengan bulan Oktober 2009, pertumbuhan kredit baru tercatat sebesar 4,2%
Di sektor riil, para pelaku bisnis mulai bersiap-siap melakukan evaluasi atas kinerjanya di tahun ini dan mempersiapkan diri memasuki tahun 2010. Pada akhir tahun 2009, ekonomi Indonesia dirasakan meningkat. Dari sisi penawaran, Beberapa sektor ekonomi di tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun lajunya tidak sebaik laju tahun lalu.
Perbaikan pada triwulan I dan II tahun 2009 diharapkan akan dilanjutkan di triwulan berikutnya. Sektor-sektor utama penyumbang PDB seperti sektor industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan masih memberikan kontribusi positif terhadap PDB 2009. Sektor utama ini diperkirakan tumbuh membaik pada triwulan IV-2009. Kinerja lainnya juga terus tumbuh positif. Sektor bangunan serta sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami laju pertumbuhan yang tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Dari sisi permintaan, hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan PDB penggunaan Triwulan III-2009 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,9 %. Sementara jika dibandingkan dengan Triwulan III-2008, Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III-2009 Indonesia meningkat sebesar 4.2 %. Pada triwulan IV-2009, konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat akibat dorongan faktor musiman menjelang akhir tahun sehingga PDB diperkirakan tumbuh. Bank Indonesia memperkirakan PDB triwulan IV-2009 tumbuh sebesar 4,8% (yoy). Selama tahun 2008 dan 2009, pertumbuhan PDB penggunaan yoy mengalami peningkatan antara 4,0-6,4 %.
Dilihat dari distribusinya komponen penyumbang PDB terbesar berasal dari konsumsi swasta dan ekspor. Masih belum pulihnya perekonomian negara mitra dagang Indonesia dari krisis tahun 2008 menekan sumbangan ekspor terhadap PDB. Belanja konsumsi rumah tangga pada tahun 2009 terbantu oleh momen Pemilu legislatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta adanya perbaikan dari sisi pendapatan masyarakat. Peningkatan dari sisi investasi juga terjadi terutama karena membaiknya permintaan domestik dan iklim usaha yang kondusif pasca dilakukannya Pemilu.
Kemudian dari sisi ekspor-impor, membaiknya perekonomian global pasca krisis 2008 menyumbangkan kontribusinya kepada peningkatan ekspor. Meskipun demikian menurut data dari BPS kuartal III, ekspor Indonesia y-o-y masih tercatat turun 8,2% dari tahun sebelumnya. Kontribusi ekspor non-migas Indonesia masih dipacu oleh komoditas primer seperti batubara atau minyak kelapa sawit (CPO). Dari sisi impor meskipun data dari BPS menunjukkan penurunan sebesar -18,3% pada kuartal III dari tahun lalu. Meskipun demikian perbaikan daya beli masyarakat dan permintaan bahan baku dan bahan modal untuk kegiatan produksi terutama di sektor industri berkontribusi kepada perbaikan impor.
Dalam World Economic Outlook 2009, IMF telah memberikan gambaran kontraksi ekonomi dunia sebesar 1,4% pada tahun 2009. Hal ini dipengaruhi oleh berkontraksinya perekonomian negara-negara maju sementara negara-negara berkembang akan tetap tumbuh walaupun tidak sebesar tahun sebelumnya. Namun demikian perkiraan bahwa pemulihan ekonomi global terjadi pada tahun 2010 adalah berdasar. Paket stimulus perekonomian yang diberikan oleh masing-masing negara telah diperkirakan mulai dirasakan dampaknya pada tahun tersebut yang menyebabkan kinerja ekonomi negara-negara berkembang tumbuh sekitar 4%, sementara negara-negara maju sebesar 0% atau tidak tumbuh sama sekali. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2010 versi IMF untuk itu diproyeksikan sebesar 2,5%
Pertumbuhan PDB Indonesia selama ini meningkatkan optimisme bahwa perekonomian tahun 2010 bisa lebih baik lagi. Optimisme ini penting untuk memberi dorongan bagi pelaku ekonomi untuk mencapai target-target yang sudah direncanakan atau membuat target pencapaian yang lebih baik lagi. Dalam Nota Keuangan APBN, Pemerintah dan Bank Indonesia telah menyepakati asumsi makro tahun 2010 yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu 5%, inflasi sebesar 5%, SBI 3 bulan sebesar 6,5%, nilai tukar Rp10.000 per USD, harga minyak sebesar USD 60, dan tingkat lifting minyak sebesar 0,960 juta barel ber hari. Asumsi tersebut didasarkan atas pertimbangan meningkatnya aktivitas perekonomian Indonesia seiring dengan pulihnya perekonomian dari badai krisis finansial global.
Pemulihan ekonomi Indonesia pasca krisis pada tahun 2010 diperkirakan mulai dirasakan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat dicapai pada tingkat yang lebih tinggi daripada tahun 2009. Peningkatan daya beli masyarakat diharapkan akan diwujudkan dalam konsumsi sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu membaiknya perekonomian global diharapkan akan memacu surplus neraca perdagangan. Dari sisi investasi, pemerintah perlu melakukan upaya untuk meningkatkan daya tarik investasi di daerah. Sedangkan konsumsi pemerintah juga diharapkan akan tetap berkontribusi signifikan antara lain dengan dilaksanakannya dukungan terhadap program pendidikan, refomasi birokrasi, serta kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan prediksi beberapa lembaga, perekonomian Indonesia pada tahun 2009 akan mengalami pertumbuhan dengan rentang 3,5 - 4,5%. Sedangkan pada tahun 2010 seiring pulihnya ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan diprediksi mencapai rentang 4,5 - 5,5%. Pertumbuhan ekonomi secara sektoral pada tahun 2010 masih didorong oleh pertumbuhan pada sektor listrik, air, dan gas serta pengangkutan dan komunikasi. Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan beberapa sektor tersebut.
Comments
westchase compounding pharmacy http://drugstore4.com/fr/product/desogen.html medmark pharmacy pittsburgh [url=http://drugstore4.com/fr/product/effexor.html]salem pharmacy inc benton ar[/url]
oxycotin pharmacy http://drugstore4.com/product/retrovir.html dalice pharmacy miami [url=http://drugstore4.com/de/category/blutkreislauf.html]blutkreislauf[/url]
strathclyde uni pharmacy http://drugstore4.com/fr/category/cardiologie.html certification for dental pharmacy technicians [url=http://drugstore4.com/product/pepcid.html]georgia school of pharmacy prerequisites[/url]
multi stereo inputs speaker output http://legalmusicworld.in/reggae/regga-reggae-music rihanna lyrics to hate that i love you [url=http://legalmusicworld.in/dance/beatles-father-daughter-dance-songs]music from actors studio[/url]
frank zappa joe http://legalmusicworld.in/blues/review-paul-rodgers-muddy-water-blues wii dance dance revolution scheduled delivery [url=http://legalmusicworld.in/instrumental/instrumental-variable-estimator-using-glm]instrumental variable estimator using glm[/url]
how to hardcore dance video http://legalmusicworld.in/reggae/mystic-dino-mcauslin-reggae rock bottom wholesale [url=http://legalmusicworld.in/mp3/ray-stevens-mp3s]dodge viper used car stereo[/url]
professional audio dfx speakers http://legalmusicworld.in/hip-hop/where-did-hip-hop-originate gorillaz noodle [url=http://legalmusicworld.in/tango/tango-devicetree]tango devicetree[/url]
best rap dj playlists http://legalmusicworld.in/pop/influence-of-pop-art fleetwood mac man of the world guitar tab [url=http://legalmusicworld.in/soul/praise-the-lord-oh-my-soul]willie nelson walen jenningsmp3s[/url]
human dewormer pharmacy http://diabetes.kqv.in/free-cookbook-diabetes-ama bartel pharmacy [url=http://heart-medicine.kqv.in/review-the-sacred-heart-diet]pre pharmacy requirements[/url]
compound pharmacy vermont http://drugstore.kqv.in/drugstores-underpads-17x-23 us pharmacy prilosec rxpricebusterscom [url=http://penis-growth.kqv.in/penis-plastic-surgery]penis plastic surgery[/url]
database about pharmacy http://orgasm.kqv.in/toys-orgasm-videos-tgp cvs pharmacy drive thru [url=http://health-life.kqv.in/ask-respiratory-health-questions]purchase flomax pharmacy[/url]
massachachusetts college of pharmacy http://diabetes.kqv.in/diabetes-pain-treatment tricare formulary drug pharmacy [url=http://heart-rates.kqv.in/heart-rate-glycogen-fat]heart rate glycogen fat[/url]
us value pharmacy http://heart-medicine.kqv.in/bobby-flores-keeper-of-my-heart pa board of pharmacy [url=http://pharmacy.kqv.in/brooks-pharmacy-mass]overseas pharmacy carisoprodol 350mg[/url]
http://teen.gged.info/alena/teen/model alena teen model chris brown kiss kiss music videio [url=http://vibrators.gged.info/vibrators/in/fishers/in]vibrators in fishers in[/url]
[url=http://thong.gged.info/kendra/wilkinson/thong]kendra wilkinson thong[/url] ankeny ia movie theather http://teens.gged.info/big/tit/free/teens big tit free teens
america cheap north ticket travel http://defloration.gged.info/bride/defloration/powered/by/vbulletin bride defloration powered by vbulletin [url=http://swingers.gged.info/swingers/sex/tube]swingers sex tube[/url]
http://xxx.gged.info/redhead/nude/xxx redhead nude xxx learning the blues lyrics [url=http://teen.gged.info/alex/woman/teen/porn]alex woman teen porn[/url]
here on this post. I shall be coming again to your blog for extra soon.
Feel free to visit my web blog; cosmetic surgery center of maryland dr cohen