Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Outlook

Outlook Asia Pasifik

Pemulihan ekonomi global menghadapi ketidakpastian. Sektor manufaktur dan perdagangan global melambat tajam di tahun 2012 didorong oleh pelemahan ekonomi negara maju dan berdampak spillover ke emerging market. Prediksi pertumbuhan global lebih lambat berdasarkan asumsi bahwa eurozone akan secara gradual akan melonggarkan (easing) kondisi finansialnya, serta kemungkinan AS akan menghindari kebijakan ‘fiscal cliff’. Meskipun belum ada kemajuan signifikan namun beberapa indikator utama menunjukkan kemajuan merespon kebijakan-kebijakan di Eropa dan easing yang dilakukan oleh The Fed. Fundamental ekonomi EM tetap kuat, tingginya employment dan solidnya permintaan domestik dibantu oleh kebijakan pelonggaran makro dapat mendorong demand domestik di EM. Meskipun demikian tingkat pertumbuhan diproyeksikan belum akan kembali ke level pra krisis

Monetary Policy Review Q-II-2012

In the near future, Bank Indonesia will focus on the efforts of maintaining internal and external imbalances especially maintaining exchange rate and inflation. Current interest rate policy combined with macro prudential policy will still be implemented to control inflationary pressure especially in demand side. Furthermore, coordination with government needs to be strengthened to address the supply side unpredictability.

Update Sektor Ritel 2011

Setelah off beberapa saat, update Fairconomics kali ini akan membahas tentang perkembangan dunia ritel saat ini dimana pasca putusan KPPU tahun 2009 ternyata sudah banyak perubahan. Meskipun demikian saya coba gambarkan dulu bagaimana kemajuan sektor ini. Seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, pertumbuhan ritel modern semakin meningkat terutama sejak tahun 2005. Setelah mengalami pertumbuhan yang lamban sebesar 5% pada tahun 2009 lalu, Economist Intelligent Unit (EIU) mengukur bahwa tahun 2010 sektor ritel tumbuh sebesar 10% dan sampai dengan 2015 diprediksi sektor ritel akan tumbuh sebesar 12 – 15%. Konsumen yang selama ini terbiasa dengan adanya pasar tradisional sebagai pusat kegiatan akan segera beralih dengan adanya pusat perbelanjaan dan hypermarket yang menawarkan kenyamanan dan juga hiburan.

Gimana 2010, Kemana 2011

Beberapa hari yang lalu tim gua ngadain diskusi sama temen2 dari Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia tentang kemana ekonomi 2011. Bang @faisalbasri juga kita undang untuk join diskusi ini. Tujuan diskusinya sih simpel aje, kita pengen tau tentang gimana proyeksi ekonomi taun 2011 ini dan kira2 sektor ekonomi mana nih yang perlu kita sorot kinerjanya, karena sedikit banyak ini bakal ngebantuin gua terutama soal kerjaan gua selama setaun kedepan.

Tantangan Persaingan Usaha 2011

Pada tahun 2011 Indonesia masih akan menghadapi tantangan ekonomi seperti kenaikan harga beberapa komoditas pangan. Tingginya harga cabai hingga Rp100.000/kg di beberapa tempat serta harga beras kualitas sedang yang telah menyentuh angka Rp7000,- merupakan salah satu fenomena pembentukan inflasi. Rencana price capping kenaikan tarif dasar listrik sebesar 18% diperkirakan akan juga memberikan tekanan inflasi yang kuat mengingat listrik merupakan salah satu komponen biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha dalam proses produksinya. Kenaikan harga tersebut didorong selain didorong oleh tingginya demand dari konsumen juga diakibatkan karena keterbatasan supply produk di pasar. Keterbatasan supply jika tidak disebabkan karena kenaikan harga barang baku, dapat mengarah pada perilaku persaingan usaha tidak sehat melalui berbagai bentuk, baik berupa abuse of dominant position dari pelaku usaha tertentu maupun akibat dari praktek kartel.

Lanskap Baru Bisnis Pay TV di Indonesia

Masih segar dalam ingatan kita ketika beberapa tahun lalu kita masih dapat menyaksikan kesemarakan siaran langsung sepakbola Liga Inggris yang diklaim sebagai liga terbaik di dunia secara gratis. Film Bend it like Beckham , Green Street Hooligans , sampai dengan Goal 1 dan 2 telah menjadi efek dari kemeriahan siaran ini. Namun apa yang terjadi saat ini adalah kita tidak dapat lagi menyaksikan kemeriahan tersebut secara gratis di rumah sendiri tanpa berlangganan TV kabel. Alih-alih bisa menyaksikannya secara gratis, biasanya saya sendiri terpaksa harus pesan minimum satu gelas frappucino di AuLait untuk nonton siaran sepakbola ini. Tentu saja Anda tidak harus melakukannya dengan cara seperti apa yang biasa saya lakukan tapi yang ingin saya garisbawahi di sini adalah kenapa kita tidak lagi bisa menikmatinya secara gratis? Mari kita lihat! Rezim oligopoli bisnis televisi berbayar di Indonesia telah dipatahkan oleh masuknya merek dagang Astro yang diusung oleh PT. Direct Vision dengan ke...

Indonesia Economic Outlook 2009

Di tengah badai krisis finansial dunia belakangan ini, masyarakat ekonomi dunia akan kembali merenung tentang apa yang telah kita semua perbuat sehingga akibatnya seperti apa yang saat ini dirasakan. Saat ini ekonomi dunia telah mencari keseimbangan baru dengan mencari koreksi atas kebebasan pasar yang selama beberapa dekade ini diagung-agungkan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin melambat, pergerakan harga energi yang semakin mahal dan berbagai fenomena lain yang mengawalinya. Koreksi atas perekonomian dunia pada tahun 2008 ditandai dengan krisis keuangan yang dimulai dari negara lokomotif perekonomian dunia yaitu AS. Krisis mortgage di AS diperparah oleh kondisi fundamental ekonomi AS yang mengalami defisit di berbagai lini seperti neraca perdagangan, anggaran, dan konsumsi. Depresiasi mata uang mewabah, cadangan devisa terkuras, IHSG jatuh, ditambah lagi dengan tingkat suku bunga dan inflasi yang semakin tinggi telah menyebabkan perekonomian Indonesia sed...